Rabu, 20 Maret 2013

[Song Lyric] G.Na - I'll Back Off Now So You Can Live Better


Romanization

Kkeojyeojulge jal sara
Ttokbaroyaegihae
Nal bogoseo
Nae nuneul chyeoda bogo mareulhae
Heeojijan geumarini
Nawa kkeutnaego shipeungeoni
(Ara) neon yeojaga saenggin geoya
(Ara) neon naege shilijeung nangeoya
(Ara) Daman nunmuri chaoreujiman

Kkeojyeo julge jal sara
Geumalbakke nan mothae
Ijeo julge jal sara
Na eobsido haengbokhae
Niga beorin sarang
Niga gajyeoga
Namgimeobsi gajyeoga
Mianhadan maldo hajima
Nae geokjeong hajima

Sorry My Sweety
Nal tteonagandaneun ne ipsuri
Oneulttara wae iri
Wonmangseureowo boineunji
Neol butjabayahaneunde
Mari naoji anha
Neon imi meoreojineunde

(Ara) nan neoreul da jiulggeoya
(Ara) nan nega cham miulggeoya
Daman modeungeol da almyeonseodo

Kkeojyeo julge jal sara
Geumalbakke nan mothae
Ijeo julge jal sara
Na eobsido haengbokhae
Niga beorin sarang
Niga gajyeoga
Namgimeobsi gajyeoga
Mianhadan maldo hajima
Nae geokjeong hajima

(You) naega saratdeon iyu
(You) naega wonhaetdeon jeonbu
You~
Na hanaman barabwajudeon najanha
(Why) wae nal tteonaneungeoya
(Why) wae nal beorineungeoya
Eochapi ireolgeomyeonseo
Wae nal saranghangeoni

Hoksi geunal saenggak na
Uri cheoeum mannan nal
Ajikdo nan saenggangna
Nega haetdeon yaksogi
Naman akkyeojugo
Naman jikigo
Naman saranghandago
Nan mideosseo neoui geojitmal
Nan mideotdanmallya

(Oh) Oh Oh Oh Oh
Saranghagin hangeoni
(Oh) Oh Oh Oh Oh
No No No No
Ijeo julge jal sara

Translation
Baby you can say goodbye
Tell me what you want, I am not afraid
Look into my eyes and tell me so
Don’t try to hide, no need to lie
I just wanna know, why you gotta go
(I Know), I guess you got another girl
(I Know), your love for me has faded away
(You know) Still you can’t seem to let me go
Baby you can say goodbye
Turn away just walk away
Baby you can let me go
Cause being with me hurts me more
All the love you gave me, you can take it back
All your love… just take it back
I am not gonna shed another tear, just gonna let you go
Yup, Shawty my sweety nal tteona kandaneun ne iptu-ri
Oneul-ttara waeh iri won-mangseureowo boineun ji
(neol butjabaya haneunde) mari naojireuranha
Neon imi meo-reojineunde
(I Know) Our memories will fade away
(I Know) You won’t even look my way
(You Know) Deep down inside, I’m holding on
Baby you can say goodbye
Turn away, just walk away
Baby you can let me go
Cause being with me hurts me more
All the love you gave me, you can take it back
All your love… just take it back
I am not gonna shed another tear, just gonna let you go.
(You) don’t forget about our love
(You) the one and only I had was you
Every reason for my life was you, my baby
(Why) did you make me believe you
(Why) don’t you even deny it
Falling apart…. what should I do
This is all that’s left of me
Baby please don’t say goodbye
Tell me that it’s all a dream
Baby please don’t let me go
Loving you was everything
Hoping you’d remember all the time we shared
There’s just nothing to compare
I am not gonna shed another tear, just gotta let you go
Oh oh oh oh oh
I’m not gonna cry no more
Oh oh oh oh oh
No no no no
Oh oh oh oh oh
Baby I’ll just say goodbye 

cr Romanization :  dewikumalasari15
cr Translation : pop!gasa, kpoplyrics.net 

Selasa, 19 Maret 2013

Tempat Hiburan Terbaik di Seoul



 Libur telah tiba, libur telah tiba
Hatiku gembira

Siapa yang tidak suka dengan berlibur? Selain bisa merilekskan kembali pikiran dan tubuh yang lelah, kita juga bisa menghibur diri dan bersenang-senang. Tidak ada salahnya sesekali mengunjungi tempat hiburan dengan wahana permainan yang asyik dan seru. Bagi teman-teman pecinta K-Pop, kalian wajib juga untuk mengetahui tempat-tempat hiburan terbaik di Seoul berikut ini. Mungkin saja kalian tertarik untuk mengunjunginya suatu saat nanti ^_^

1.       Lotte World


Alamat         : Korea Selatan, Songpa-gu, Seoul Jamsil-dong 40-1
Telepon       : +82 2-411-2000
Jam Buka     : Rabu jam 9:30–22:00

Lotte World ini dibuka sepanjang tahun, selain taman bermain indoor juga terdapat taman bermain di luar ruangan (outdoor) taman hiburan tersebut disebut dengan sebutan ”Magic Island”, sebuah pulau buatan di tengah-tengah danau yang dihubungkan dengan jalur monorail. Di Lotte World tidak hanya untuk bermain rekreasi saja, tapi disana juga lengkap ada pusat perbelanjaan, hotel yang megah, museum rakyat Korea, fasilitas olahraga, dan bioskop serta tempat bermain ice skating, semua dalam satu tempat. Untuk dapat masuk ke area ini dikenakan harga tiket masuk yaitu untuk dewasa 26.000 won, anak muda 23.000 won dan anak kecil 20.000 won. Tiket ini merupakan tiket terusan untuk dapat bermain semua wahana didalam. Lotte World pertama kali dibuka pada tanggal 12 Juli 1989, dimana Lotte World sejak itu hingga kini menerima lebih dari 8 juta pengunjung setiap tahunnya, hal ini merupakan setingkat dengan Tokyo Disney sebagai salah satu taman hiburan kelas dunia di Asia.

2.       Blue Square


Adalah sebuah aula dengan berbagai macam karya seni terpampang di dalamnya. Pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan teater di tempat ini. Beberapa waktu lalu, Eunji, anggota girlband A-Pink, melakukan pertunjukan teater berjudul “The Wind That Blow” disini.

3.       Yongsan Family Park

Sebuah padang rumput berhutan dengan kolam yang berfungsi sebagai habitat alami bagi berbagai spesies burung, serta lebih dari 80 jenis pohon. Dekat dengan Museum Nasional Korea.

4.       Star Avenue at Lotte World

Tempat dimana handprint dan barang-barang yang pernah dipakai oleh berbagai artis K-Pop dipajang disini! Ada juga beberapa setting untuk drama. Sayangnya, untuk masuk kesini tidak gratis. Pengunjung dikenakan tarif sebesar 10.000 won. Kita juga bisa berfoto pada tempat setting drama dengan menggunakan kostum yang sudah disediakan. Tapi itu nggak gratis juga. Kita harus membayar sebesar kurang lebih 7.000 – 9.000 won.

Cr : tripadvisor, acloud’sjourney, englishvisitkorea, caadseoul, seoultown

(FF) Miss You



Title                   : Miss You
Author              : Me
Cast                   : Lee Tae-sung (Actor), Choi Jinri (f(x))
Length              : Oneshoot
Genre               : Romance
Rating               : General

Author’s note    :
Ada yang kenal siapa itu Lee Tae-sung? Ya, dia adalah pemeran Bong Joon Go dalam drama “Playfull Kiss”. Selain itu Oppa satu ini juga bermain dalam drama “Rooftop Prince”, lho. ^_^ Dan dia adalah salah satu aktor favorit Author, he-he. Okay, no longer time to wait, selamat membaca~~~ (Author mohon maaf jika banyak typo bertebaran, he-he, juga minta maaf kalau ceritanya agak-agak no feel. Terima kasih sudah menyempatkan membaca ^_^)

***


Idiot, that’s not true!
You still don’t understand me?
Your love only belongs to me
Please, don’t leave me

Lee Tae-sung menekan sejumlah angka pada telepon. Ia berharap seseorang di ujung sana akan mengangkat panggilannya. Hawa dingin di luar boks telepon umum memaksa ingin masuk. Tae-sung merapatkan mantel tebalnya sembari terus berharap usahanya kali ini tidak akan sia-sia.
Yeoboseyo?” panggil seseorang.
Tae-sung seakan tak percaya saat bisa mendengar kembali suara yang amat ia rindukan selama dua minggu ini. Ya, itu suara gadisnya.
“Choi Jinri?” panggil Tae-sung. Suaranya serak menahan gejolak rindu yang meluap-luap dalam dirinya sekarang.
Ne, ini siapa?”
“Ini aku, Tae-sung.” Jawab Tae-sung lirih.
Ia bisa merasakan keheningan yang tiba-tiba datang menyergap. Tae-sung meletakkan kembali gagang telepon dengan perasaan kecewa. Pasti Jinri tidak akan mau berbicara dengannya. Tae-sung jatuh terduduk, menekuk lututnya, dan menundukkan kepala. Matanya berat menahan kantuk yang sudah datang menderanya sedari tadi.
Apa yang sedang gadis itu pikirkan? Batin Tae-sung. Ia menengadahkan kepalanya, menatap jutaan bintang yang bertabur cantik di atas langit kota Seoul. Ia teringat dengan rasi bintang Jinri. Tae-sung mengangkat sebelah tangannya ke udara dan menarik garis, menghubungkan tiap titik menjadi rasi bintang milik Jinri. Ya, rasi bintang berbentuk cinta.

***

Salju musim dingin jatuh berguguran menutupi sebagian halaman flat bertingkat tiga itu. Cat dindingnya mulai mengelupas pada beberapa sudut. Sebuah jendela di lantai dua terbuka, seakan tidak takut dengan dinginnya angin yang bertiup cukup kencang.
Choi Jinri meletakkan kantung belanjanya pada meja dapur. Ia melepas topi dan mantelnya, menggantungkannya begitu saja pada lemari. Ia berjalan menuju jendela dan menutupnya perlahan. Sial, kenapa aku bisa lupa menutupnya? Jinri mengumpat kecil sambil terus menggosokkan kedua tangannya. Hawa dingin yang menusuk sampai tulangnya membuat dia kedinginan. Ia memakai sandal dalam ruangan favoritnya, berwarna merah muda dan berbentuk kelinci.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Alunan lembut Violin Double Concerto dari Johann Sebastian Bach memaksanya untuk segera menjawab panggilan itu. Jinri berlari kecil menuju meja di samping kasurnya dan melihat nama pemanggil pada layar ponselnya. Unknown caller.
Yeoboseyo?” Gadis itu mengerutkan dahinya. Ia tidak mendengar suara apapun selain hening. Ia berniat untuk mematikan ponselnya ketika…
“Choi Jinri?” panggil seseorang. Jinri mendekatkan kembali ponselnya pada telinga kanan. Gadis itu duduk di pinggir kasur mungilnya.
Ne, ini siapa?” Tanya Jinri semakin penasaran.
“Ini aku, Tae-sung.” Jawab suara itu lirih.
Dada Jinri seperti ditusuk sebuah pisau. Sakit dan perih. Ia sempat tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Tae-sung? Lee Tae-sung? Bibirnya terus menggumamkan nama itu tanpa suara. Kenapa pria itu muncul di saat yang amat tidak tepat? Jinri menjatuhkan ponselnya ke atas lantai yang keras, membiarkan air matanya mengalir menuruni pipi.
Di benaknya terus bergulir sebuah bayangan. Sebuah adegan menyeramkan yang baginya lebih buruk dari mimpi buruk sekalipun.

***

Flashback. Satu bulan yang lalu.

Choi Jinri menggamit erat lengan Lee Tae-sung saat mereka berjalan menuju sebuah rumah berbentuk mirip pondok. Dari apa yang Jinri tahu, ini adalah rumah keluarga Lee, lebih tepatnya rumah keluarga Tae-sung. Jinri merasa senang sekaligus gugup. Ia tidak menyangka setelah dua bulan berhubungan dengan Tae-sung, pria itu ingin mengenalkannya pada kedua orang tuanya. Jinri menelan ludahnya saat melihat Tae-sung tersenyum ke arahnya.
“Semoga Eomma dan Appa senang melihatmu.” Tae-sung mengacak rambut pendek Jinri. Gadis itu mengangguk dan menggumamkan hal yang sama dalam hatinya. Semoga mereka senang melihatku.
Jantung Jinri berdegup semakin kencang saat langkah keduanya semakin mendekati pintu rumah Tae-sung. Pria itu menoleh padanya dan mengecup pipinya sekilas.
“Kau siap?” Tae-sung menggenggam gagang pintu rumahnya dan tertawa kecil melihat wajah serius Jinri.
Dan apa yang mereka lihat berikutnya adalah hal yang sama sekali tidak mereka harapkan. Seorang bibi dan gadis muda bercengkerama akrab pada sofa di ruang tamu. Jinri menoleh pada Tae-sung meminta penjelasan “siapa mereka?”. Tae-sung mengalihkan pandangannya gugup. Ia hanya mengangkat bahu dan tetap menarik Jinri mendekati kedua orang itu.
Eomma?” panggil Tae-sung. Bibi itu menoleh dan tersenyum pada Tae-sung, namun tidak pada Jinri. Ia terlihat tidak senang, terlebih saat melihat tangan Jinri menggamit lengan Tae-sung.
“Siapa dia?” Tanya Eomma Tae-sung dengan nada menghardik. Jinri semakin mempererat pegangannya pada lengan Tae-sung.
“Dia adalah naui yeojachingu, Eomma. Dan aku akan menikahinya bulan depan.” Jawab Tae-sung tegas. Semua orang yang ada di ruangan itu serempak membulatkan matanya lebar-lebar.
“Kau berani melawan perintah Eomma, ya?” wajah bibi itu menyiratkan kemarahan yang teramat sangat.
“Mianhaeyo, Eomma. Tapi aku tidak bisa menikahi gadis itu.” Tae-sung menunjuk gadis yang sedari tadi diam di samping ibu Tae-sung. “Aku tidak mencintainya.”
“Siapa yang mengajarimu berbuat kurang ajar seperti ini?”  Ibu Tae-sung berdiri dari duduknya. Tae-sung segera merengkuh pundak Jinri.
“Tidak ada, Eomma. Aku hanya ingin menuruti kata hatiku.” Tae-sung melirik sekilas wajah Jinri. Pundak gadis itu bergetar ketakutan. Jinri menengadah menatap Tae-sung. Apa yang sebenarnya terjadi disini? Batin Jinri berteriak kebingungan.
“Terserah, Eomma tidak peduli dengan apa yang kau katakan! Apapun yang terjadi, kau harus menikah dengannya!” Ibu Tae-sung menunjuk gadis yang duduk disampingnya. Di sela-sela tangisan Jinri, ia bisa melihat gadis itu menyeringai seperti serigala padanya.

***

Choi Jinri masih terduduk dalam lamunannya. Sejak kejadian itu, ia memutuskan untuk menghilang dari kehidupan Lee Tae-sung. Sekalipun hatinya menangis kesakitan, namun ia tidak mau menjadi parasit dalam hubungan seseorang. Cinta tak pernah salah, hanya terkadang caranya saja yang tidak tepat, gumam Jinri pada hatinya sendiri.

***

Lee Tae-sung berjalan tanpa arah entah kemana. Jam di dalam boks telepon menunjukkan pukul 20.00 KST. Tae-sung memutuskan untuk pulang, menemui ibunya dan mengatakan ia bersiap untuk menikah dengan gadis itu. Namun entah kenapa Tae-sung mempunyai firasat jika ia akan bertemu dengan Choi Jinri lagi mala mini. Ya, Tae-sung harus bertemu dengannya.
Ia merogoh kantung depan mantelnya dan meraih satu-satunya uang koin yang tersisa. Tae-sung memejamkan kedua matanya. Tuhan, jika memang kami ditakdirkan untuk bersama, maka pertemukanlah kami kembali, ratap Tae-sung dalam doanya. Ia memasukkan koin itu pada telepon dan menekan nomor telepon Jinri yang selalu diingatnya.
Tae-sung terus berharap semoga gadis itu mau mengangkat teleponnya. Terdengar nada sambung. Tae-sung semakin berharap, menyebut nama Jinri berulang-ulang kali, seakan dengan begitu Jinri akan menjawabnya.
Dan harapan Tae-sung semakin memudar saat panggilannya tidak segera dijawab. Namun…
Yeoboseyo?”
Itu suara Jinri! Tae-sung menatap tak percaya pada gagang teleponnya. Pria itu buru-buru menempelkan kembali telinganya pada gagang telepon berwarna merah itu.
“Jinri-ya, ini aku, Tae-sung.”
“Ada apa?”
“Aku harus membicarakan hal yang sangat penting padamu.” Tae-sung gugup melihat ia hanya mempunyai menelepon waktu satu menit saja.
“Katakan saja.” Jawab Jinri singkat.
“Aku tidak bisa membicarakannya di telepon. Bagaimana jika ada seseorang yang menyadap pembicaraan kita?” Tae-sung mengernyitkan dahinya, karena mendadak Jinri tertawa.
“Jangan berpikiran konyol.”
“Aku serius! Kumohon, katakan dimana kau tinggal sekarang?” desak Tae-sung.
“Hubungan kita sudah berakhir. Kau tidak perlu membicarakan apapun lagi padaku.”
“Tapi ini sangat penting dan kau harus tahu ini!” kata Tae-sung sedikit berteriak. Ia bisa mendengar napas teratur dari Jinri. Tae-sung sangat merindukannya.
“Baiklah. Aku tinggal di flat dekat rumah sakit Seoul. Kau akan tahu karena hanya ada satu flat di dekat sana.”
Dan Tae-sung tidak mempedulikan lagi tentang bagaimana ia harus meletakkan gagang telepon pada keadaan semula. Ia juga tidak peduli dengan tubuhnya yang kedinginan. Ia hanya ingin bertemu dengan Jinri sekarang.

***

Salju turun semakin deras. Choi Jinri menuruni anak tangga dengan harap-harap cemas. Apa Lee Tae-sung benar-benar akan datang? Entah kenapa Jinri sangat berharap ia bisa melihat Tae-sung lagi. Ya, ia berharap bisa melihat wajah Tae-sung yang selalu muncul di mimpinya.
Jinri menyandarkan punggungnya pada pintu masuk utama flat. Belum ada tanda-tanda kehadiran Tae-sung sejak pria itu meneleponnya lima belas menit yang lalu. Sebenarnya dimana ia sekarang? Jinri sangat khawatir jika Tae-sung mengalami sesuatu dalam perjalanan, terlebih dalam keadaan hujan salju seperti ini.
Jinri memejamkan matanya, membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa menimpa Tae-sung. Mungkin saja pria itu terperosok dan tertimbun salju yang sangat tebal. Atau mungkin saja pria itu kedinginan dan membeku di jalan. Jinri menggeleng. Tae-sung adalah lelaki yang kuat, tidak mungkin hal seperti itu terjadi padanya.
Annyeong haseyo. Jinri-ya? Apa kau ada disana?” suara Tae-sung terdengar melalui interkom yang berjarak hanya beberapa langkah dari Jinri. Ia bergegas menghampiri dan menjawab,”Siapa itu?”
Ini aku, Tae-sung. Cepat buka pintunya! Kau mau melihatku mati kedinginan, ya?
Jinri terkikik dan segera menekan kata sandi untuk membuka pintu masuk utama. Dan matanya tak dapat berkedip melihat sosok tinggi tegap yang berdiri dihadapannya. Tae-sung pun begitu. Ia juga tidak dapat menahan degup jantungnya yang bekerja abnormal saat melihat makhluk indah berdiri mematung dihadapannya.
“Kau tidak menyuruhku untuk masuk?” keluh Tae-sung. Jinri buru-buru menyingkir dan mempersilahkan Tae-sung untuk masuk. Gadis itu mengunci pintu masuk, berjalan mendahului Tae-sung yang masih menggigil kedinginan. Jinri bisa melihat mantel pria itu yang basah. Dan keinginan Jinri untuk memeluk Tae-sung semakin menjadi-jadi.
“Jadi selama ini kau tinggal disini?” Tae-sung menggumam kecil sambil melihat-lihat interior flat bergaya minimalis itu.
“Seperti yang kau lihat.” Jinri memasukkan kunci pada lubang pintunya dan membukanya perlahan.
“Ayo masuk.” Ajak Jinri. Tae-sung mengangguk dan berjalan di belakang Jinri, sekalipun ia masih terlihat ragu-ragu.
Suasana di dalam kamar itu hening. Yang terdengar hanya bunyi sendok berdenting dengan gelas kaca, nafas-nafas yang teratur, dan detak jam dinding. Jinri menaruh gelas-gelas kaca berisi teh panas itu ke atas nampan dan membawanya menuju ruang tamu. Disana Tae-sung masih berdiam diri, sepertinya ada sesuatu yang laki-laki itu hendak katakan.
“Minumlah.” Kata Jinri pelan.
Bukannya meraih gelas, tangan Tae-sung justru bergerak cepat menggenggam sebelah tangan Jinri. Gadis itu terkejut. Tae-sung menggenggam tangan itu erat. Kerinduan yang sudah lama terpendam, kini mengalir begitu saja.
“Apa yang kau lakukan? Cepat lepaskan tanganku.” Desis Jinri. Ia bukan tidak senang, hanya saja ini terlalu tiba-tiba baginya. Terlebih lagi mereka sudah sebulan tidak bertemu, dan Tae-sung sudah menjadi milik gadis lain. Jinri memberontak, mencoba menarik tangannya namun tidak berhasil. Kedua mata Tae-sung menatap Jinri dengan pandangan tulus, dan sayu.
“Tae-sung?” panggil Jinri. Tangannya yang bebas tergerak untuk menyentuh pipi pria itu dan mengusapnya penuh kasih sayang.
“Maafkan aku, Jinri-ya, maafkan aku.” Isak Tae-sung. Tae-sung menangis! Teriak Jinri dalam hati. Ia menarik Tae-sung kedalam pelukannya, menepuk punggung pria itu, dan bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.
“Maafkan aku. Kau tahu kan aku tidak pernah berniat untuk meninggalkanmu?” Tanya Tae-sung. Pria itu menyandarkan dagunya pada pundak Jinri. Gadis itu mengangguk. Walaupun begitu ia masih saja menangis tiap kali mengingat bagaimana mereka berpisah dulu. Sangat menyakitkan.
Dan cerita itu meluncur begitu saja dari mulut Tae-sung. Tentang ibunya yang terus mendesak agar Tae-sung bergegas melangsungkan pernikahan, tentang gadis yang bahkan Tae-sung tidak kenal yang tiba-tiba mengajaknya berciuman, dan tentang segala macam tetek bengek pernikahan yang membuat kepala Tae-sung ingin meledak. Juga tentang betapa rindunya Tae-sung kepada Jinri.
“Lalu kenapa kau datang mencariku sekarang?” Tanya Jinri. Tae-sung melepaskan diri dari pelukan Jinri dan menggenggam jari-jemari jinri, meletakkannya pada dada bidang Tae-sung.
“Aku masih mencintaimu, Jinri-ya. Aku tidak bisa berpisah darimu.” Jawab Tae-sung sungguh-sungguh.
“Tapi sebentar lagi kau akan menikah…”
“Itu tidak akan terjadi jika kita menikah terlebih dahulu.” Tae-sung tersenyum lembut, mencoba untuk meyakinkan Jinri yang terperangah.
“Kau mau melawan ibumu?”
“Aku tidak pernah melawan ibuku, Jinri-ya.” Tae-sung mengerucutkan bibirnya. “Aku hanya ingin mewujudkan impianku.”
“Kau yakin ini akan baik-baik saja?” Tanya Jinri ragu.
“Tentu saja. Percayalah padaku.” Tae-sung menarik dagu Jinri dan mengecup bibirnya lembut.
Setelah malam ini, tidak ada lagi yang perlu mereka takutkan. Karena dengan cinta, hal tidak mungkin sekalipun bisa terjadi.

Senin, 18 Maret 2013

Get It Beauty Self!

Tampil cantik dan menawan sudah pasti impian semua perempuan. Tapi memilih make up yang sesuai dengan wajah adalah hal yang sulit. Bagaimana kalau kalian mencoba make up ala Get It Beauty Self ?
Ya, Get It Beauty Self! adalah acara di salah satu stasiun TV swasta negeri Korea yang menampilkan cara berdandan yang simple dan natural! Beberapa artis sudah pernah diundang menjadi bintang tamu sekaligus mempromosikan produk mereka. Bagaimana? Tertarik untuk mencobanya? Watch this first!


cr : ibuybeauti

Fashion A La Korea



Fashion A La Korea

Annyeong haseyo~~~ Siapa disini yang fashionista sejati? Sudah pernah coba fashion a la Korea? ^_^
Cara berpakaiannya cukup simple dan tidak susah. Cukup mix and match warna terang sekaligus soft, seperti warna jingga, merah muda, ataupun warna pastel. Berikut adalah item yang harus kamu miliki jika ingin terlihat bergaya a la Korea. Selamat mencoba~~~

Dress


Blazer

High heels

Rok tumpuk

 Cute T-Shirt and Jeans


Cardigan


 

Go Licious!. Design By: SkinCorner